ALUR PERJALANAN DAKWAH ISLAM DI NUSANTARA
Saat
Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran pada abad ke- 11 M, agama Islam
mengalami perkembangan pesat. Sampai pada abad ke-18 M, hampir semua wilayah
pantai Sumatra telah menerima pengaruh Islam termasuk daerah pedalaman.
Di
Jawa, Islam mulai masuk pada abad ke-7 M. Penyebaran agama Islam di Jawa
mengalami perkembangan yang pesat ketika kekuasaan Majapahit mengalami
kemunduran pada abad ke- 15 M. Seluruh wilayah Pulau Jawa sampai dengan abad
ke- 18 M telah menerima pengaruh Islam.
Di
Kalimantan, Islam mulai masuk pertama kali di Kalimantan Barat (Sukadana) pada
awal abad ke-16 M. Islam dibawa oleh para pedagang muslim dari wilayah Sumatra.
Di Kalimantan Selatan (Banjar), Islam mulai masuk pada tahun 1550 M dari Demak.
Adapun wilayah Kalimatan Tirnur (Kutai) menerima pengaruh Islam dari Makassar
pada tahun 1575 M. Daerah-daerah sepanjang pantai Pulau Kalimantan sampai dengan abad ke- 18 M telah menerima
pengaruh Islam.
Di
Sulawesi, pengaruh Islam mulai muncul pada abad ke- 16 M. Wilayah pertama
yang menerima pengaruh Islam adalah Gowa. Dari Gowa, Islam menyebar ke wilayah
Gorontalo. Adapun wilayah Sulawesi Tenggara mendapat pengaruh Islam dari
Ternate. Sampai dengan abad ke- 18 M, wilayah di Sulawesi yang mendapat
pengaruh Islam makin meluas. Hanya wilayah Sulawesi Tengah (Toraja) dan
Sulawesi paling utara saja yang belum terpengaruh Islam.
Wilayah
Maluku menerima pengaruh Islam dan Pulau Jawa, terutama dari Gresik. Islam
masuk wilayah Maluku pada pertengahan abad ke-15 M. Pengaruh Islam di Maluku
sampai dengan abad ke- 18 M makin meluas ke berbagai pulau. Namun, Pulau Seram
bagian timur dan pulau-pulau sebelah timurnya belum dipengaruhi oleh Islam.
Dari Maluku, agama Islam menyebar ke Nusa Tenggara. Agama Islam, masuk ke
wilayah Nusa Tenggara dibawa oleh para pedagang Bugis dan pedagang dari Jawa
sejak abad ke-16 M. Perkembangan Islam yang paling pesat terjadi di Pulau
Lombok dan Pulau Sumbawa. Di Pulau Sumbawa telah berdiri kerajaan Islam yang
berpusat di Bima.
Jalur
masuknya Islam ke Nusantara
1. Jalur Utara bermula dari
daerah Mesopotamia yang waktu itu terkenal sebagai Persia. Dari wilayah Persia,
Islam menyebar ke timur melalui jalan darat Afganistan, Pakistan, dan Gujarat,
kemudian melalui laut menuju Indonesia.
Dari jalur tersebut
Islam memperoleh unsur baru yang disebut Tasawuf, yaitu cara untuk lebih
mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dengan melalui jalur
tersebut, pengaruh Islam dengan cepat berkembang di wilayah Indonesia. Hal ini
juga disebabkan adanya unsur-unsur yang sama dengan kehidupan masyarakat
Indonesia. Daerah yang mendapat pengaruh adalah Aceh.
2. Jalur Tengah yaitu dari
bagian barat Lembah Yordania dan di bagian timur melalui semenanjung Arabia,
khususnya Hadramaut yang menghadap langsung ke Indonesia. Dari daerah
semenanjung Arabia, penyebaran agama Islam ke Indonesia lebih murni,
diantaranya adalah aliran Wahabi (dari nama Abdul Wahab) yang terkenal keras
dalam penyiaran agamanya. Daerah yang merasakan pengaruhnya adalah daerah
Sumatera Barat.
3. Jalur Selatan yang
berpangkal di wilayah Mesir. Dari kota Kairo yang merupakan pusat penyiaran
agama Islam secara modern. Indonesia memperoleh pengaruh terutama dari
organisasi keagamaan yang disebut Muhammadiyah. Muhammadiyah merupakan gerakan
kembali kepada Al-Qur'an dan Hadits dan tidak terikat kepada salah satu mazhab.
Bagus bang
BalasHapus